Dunia Terancam Resesi,itulah salah satu head line yang saya baca di korannya krama bali,berita ini seakan memberikan sebuah warning kepada kita untuk lebih berhati-hati dalam membuat perencanaan finansial.

Nah adapun isi berita tersebut ;
Washington -
Menjelang sidang G-20, pemerintah AS membatalkan dan mencabut rencana membeli aset-aset kredit bermasalah yang menjadi sumber utama krisis finansial global, dengan dalih uang bisa digunakan untuk hal lain. Langkah ini mengirimkan sinyal negatif pada pasar dunia yang terus mengalami penurunan. Perekonomian dunia terancam resesi.

Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengumumkan perubahan dramatis dalam rancangan talangan finansial pemerintah dengan membatalkan pembelian aset-aset kredit bermasalah. Menurutnya, dana tersebut lebih baik digunakan untuk menyuntik bank-bank yang sedang berjuang dan membantu menggairahkan pasar kredit konsumen.

Akibat dari pembatalan tersebut langsung dirasakan Jerman, negeri dengan perekonomian paling besar di Eropa. Kamis (13/11) kemarin Jerman sudah terseret ke jurang resesi di tengah kemerosotan tajam harga saham.

Sehari setelah bank Inggris mengatakan Inggris kemungkinan sudah mengalami resesi, keterangan resmi menerangkan perekonomian Jerman turun 0,5 persen dalam kuartal ketiga setelah kontraksi 0,4 persen pada kuartal kedua.

Anggota utama bank sentral Jepang juga menyatakan perekonomian menghadapi cobaan berat. Beberapa laporan menyebutkan Tokyo siap meminjamkan 100 miliar dolar untuk membantu negara berkembang dalam menghadapi badai besar di dunia ekonomi.

Setelah menderita penurunan drastis pada Wall Street dan Asia, pasar bursa Eropa semuanya turun dalam sesi pembukaan. Indeks London FTSE turun 1,06 persen, sementara 1,17 persen dialami oleh Paris.

Setelah perdebatan panjang Kongres bulan lalu mengenai pengesahan rencana besar membeli aset beracun akhirnya pemerintah enggan menempuh jalur berisiko. Pengumuman mengejutkan ini juga disampaikan sehari sebelum Presiden AS George W. Bush menyampaikan pidato di sela sidang G-20 di Washington. 'Fakta sudah berubah dan situasi makin memburuk. Melihat perkembangan situasi, cara lebih baik untuk menggunakan uang pembayar pajak adalah melalui program investasi, dan menyuntik bank-bank yang sedang kesulitan.'



Semua Tersentuh



Sementara itu, PM Cina Wen Jiabao kemarin mengatakan efek dari kekacauan lebih buruk dari prediksi banyak orang. Berita menyedihkan datang dari operator telekomunikasi Inggris, BT Group, yang mengumumkan akan melakukan PHK 10.000 orang pada Maret 2009 walau penghasilan kuartal kedua naik 18 persen. Pihak perusahaan menjelaskan beberapa areal bisnis mereka berjalan bagus, namun pelayanan internasional kurang sesuai harapan dan tindakan cepat harus segera dilakukan untuk mengatasinya. (ton/ap/afp)

suber berita:BALI POST
Jumat, 14 Nopember 2008 | BP

" Kita Hanya bisa merencanakan ,Tuhanlah yang menentukan "